JAKARTA – Peristiwa bencana alam Tsunami yang melanda Provinsi Banten dan Lampung pada malam Minggu skitar pukul.21.25 tepatnya pada tanggal 22 Desember 2018 membuat daerah pemukiman dipesisir pantai banyak yang mengalami kerusakan cukup parah. Berbeda dengan Daerah Banten yang kebanyakan tempat wisata, di Lampung kerusakan banyak berdampak pada pemukiman nelayan dan sekolah-sekolah. Peristiwa ini membuat aktivitas belajar dan mengajar tidak bisa dilakukan dengan baik sebagaimana mestinya.
IBKS yang telah beberapakali mendapat tugas dari Kementrian pendidikan untuk memberikan bantuan layanan Psiko Edukasi – Psiko Sosial seperti ke NTB, Pasigala, Banten dan Lampung. Kali ini melakukan kegiatan kolaborasi bakti sosial bersama Komunitas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Peduli Korban Tsunami, Sabtu (23/3) di SDN Kunjir 1 dan 2 Kalianda Lampung Selatan.
Tuti Sukarni selaku Ketua Pusat IBKS se Indonesia yang ditugaskan bersama Tim Relawan IBKS ke Lampung Selatan, menyampaikan bahwa masih banyak sekolah yang masih butuh banyak bantuan tetapi belum daoat dijangkau semua karena keterbatasan waktu dan dana.
“Ketika bersama Tim IBKS ke Lampung masih banyak sekolah yang belum dapat dijangkau mengingat keterbatasan waktu dan dana. Sekolah yang belum dikunjungi menyampaikan permohonan bantuan ke IBKS. Alhamdulillah keterbatasan yang ada dapat ditanggulangi dengan melakukan kolaborasi , menggajak Komunitas Pendidikan DKI. H.Budiyanto, H.Syahdar dan Pak Putoyo bersama beberapa Kepala Kepala Sekolah SD, SMA10, SMAN20, 30,42 dan beberapa sekolah swasta di Jakarta dan Pengawas, Turus serta dalam kegiatan ini ketua OSIS dan Ketua MPK mewakili siswa SMA10 dan 20 Jakarta yang berkenan bergabung untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah Tsunami” ujar Tuti Sukarni.
Tuti Sukarni juga menjelaskan bahwa ini merupakan sebuah kegiatan kolaborasi pertama kalinya IBKS dengan mengambil tema “Berbagi Bersama Untuk Menjadikan Sekolah Ceria”, tujuanya adalah kita ingin membantu menghilangkan trauma yang diakibatkan bencana tsunami, dan anak-anak bisa kembali mengikuti kegiatan belajar disekolah dengan ceria. Berkat dukungan yang cukup banyak tersebut, akhirnya dari rencana membantu dua sekolah, dapat bertambah ke ADN Waimuli dan ke tempat Hunian Sementara di Bukit Rajabasa.
sumber : radaronline